Akulah pena yang mencari
jejakmu di atas kertas kosong
Engkau kebebasan.
Akulah pengembara yang bermimpi
menemukanmu di balik kabut cakrawala
Engkau harmoni.
Akulah nada sumbang yang menari
di antara gaduh kehidupan sehari-hari
Engkau cinta.
Akulah gelandangan yang berharap
melihat wajahmu di bawah teduh lampu kota
Engkaulah
samudera di ujung sana
ke mana sungai-sungai rindu bermuara
membawa kata-kata ke ribaan makna
menuntun langkah-langkah kepada tujuan
memandu nada-nada menjadi simfoni
rumah bagi jiwa-jiwa yang terlunta
Yogyakarta, 31 Mei 2020