Bila suatu hari nanti engkau membaca sajak-sajakku,
kan kau temukan di dalamnya, diriku yang sejati,
meski tinggal daging yang sudah menjadi abu
dan belulang yang sudah menjadi batu.
Bila suatu hari nanti engkau membaca sajak-sajakku,
kan kau temukan di dalamnya, segala yang ingin kuucapkan,
meski harus kau musnahkan dulu
seluruh kata-kata yang kautahu.
Karena di dalam sajak-sajak itulah,
aku mengubur diriku.
Karena di dalam sajak-sajak itulah,
aku memakamkan ucapanku.
Dan di dalam sajak-sajak itu, kan kau temukan pula,
namamu terukir di setiap keping batu berselimut debu itu,
dalam aksara paling muasal yang tak lagi dikenal.
Dan di dalam sajak-sajak itu, kan kau temukan pula,
sebuah kotak kecil berisi beribu-ribu lembaran surat panjang untukmu,
tanpa sehelai huruf pun tertulis di dalamnya.
Sebab, yang ingin kusampaikan padamu
adalah makna yang sanggup memusnahkan aksara,
meluruhkan setiap kata menjadi hampa.
Yogyakarta, 27 Mei 2020