Terjerat Sepi Kata-Kata

...

menelusuri celah-celah sepi
mengikuti jejak panjang jerit tonggeret
maka sampailah di sebuah dunia
yang seluruhnya terdiri dari kata-kata belaka

langit kata-kata berhias huruf-huruf putih berarak menyepuh cakrawala kata-kata

pohon-pohon kata-kata bergoyang pelan diterpa hembusan kata-kata
kemudian menggugurkan dedaun
kata-katanya yang telah layu dan kering

gunung-gunung kata-kata
diselimuti kabut kata-kata

samudera kata-kata
berbuih kata-kata putih
ketika gelombang kata-katanya pecah
terbentur batu-batu karang kata-kata

mahluk-mahluk kata-kata

ada yang melata di antara
rerumpun rumput kata-kata liar

ada yang terbang dari dahan ke dahan
pepohon kata-kata

ada yang menggali
terowongan-terowongan kata
di bawah permukaan tanah kata-kata

ada yang berenang di kedalaman
lautan gelombang kata-kata

dan ada yang pula berdiri
tegak di atas kedua kaki kata-katanya,
menggenggam pena kata
dengan satu tangan katanya dan
kertas kata di tangan katanya yang lain

ia mendekat kepadaku
aku menjaga jarak
tak kurang dari dua kata

"siapa kau?"

namun pertanyaanku hilang begitu saja
sebelum sempat terlontar dari mulutku.
seakan ada yang tiba-tiba mencurinya
tepat di ujung lidahku.


Teluk Dalam, Desember 2019
Karang Gayam, Maret-April 2020