Pages - Menu

Laba-laba Di Sudut Ruang-ku

Kadang aku merasa ada hal yang hendak disampaikan sepi dan sunyi kehidupan kepadaku.
Hal yang tak jua kupahami meski telah kutelusuri sepi dan sunyi itu dengan pertanyaan-pertanyaan. Berharap jawaban akan datang dengan sendirinya, seperti hujan yang tiba-tiba jatuh pada suatu hari yang biasa.
Tetapi ternyata hanya mendung yang sepanjang hari menggantung. Menaungi resah yang kian tak menentu rimbanya.
Seperti laba-laba yang betah berdiam diri di tengah-tengah jaringnya. Di sana, di sudut ruang sempit kepalaku.
Lama-lama aku jadi tak betah berada di ruang itu.
Tak betah menunggui sunyi yang tetap saja membisu.
Tak betah menyaksikan sang laba-laba tetap saja diam tak bergeming meski waktu selalu berlalu di hadapannya.
Maka aku pergi mencari entah apa yang kucari pada ramai di dunia. Dunia yang nyata maupun yang maya. Dunia yang selalu terasa asing meski telah sekian lama hidup memperkenalkan aku dengannya. Dunia yang tak pernah mampu kuselami kedalaman tatap matanya.
Betapa hari dapat berlalu dengan begitu banyak peristiwa, namun pada akhirnya seolah tiada yang tersisa kecuali pertanyaan-pertanyaan yang sama, juga sepi dan sunyi yang masih sama.
Dan laba-laba itu masih betah berada di situ.
Jogjakarta, 12 Desember 2016