Pages - Menu

Kayak Loop dan Sebuah Catatan Singkat Tentang Playboating dalam Konteks Kayaking Arus Deras



Masih juga stuck dalam usaha setengah-setengah untuk membenahi trik yang satu ini. Sebuah loop yang, setelah diamat-amati secara saksama, agak berbau space godzilla tanpa sengaja.

PR:
1) Mendarat lebih flat,
2) Melompat lebih tinggi,
3) Mencoba melakukan trik ini ketika down river di wave train dan menjadikannya macho move,
4) Mencoba melakukan trik ini dalam hole atau wave yang cukup retentive namun relatif "aman."

Kalau diruntuti, ternyata masih cukup banyak alasan untuk terus berlatih main kayak. Alasan yang paling mendasar, tentu saja, adalah sebagaimana kata EJ (Eric Jackson), "the fun factor," yang saya rasa masih senada dengan filosofi "I like sk8"-nya Ricky Glaser (kebetulan saya baru saja nonton video di kanal YouTube Braille Skateboarding edisi 15 November).

**




Dalam 'CANOE FREESTYLE 2019 – RULES APPENDICES', didefinisikan bahwa "Loop [or Front Loop] is a front flip initiated and finished between a horizontal angle of -20° and +20°," loop adalah gerakan salto depan yang dimulai (diinisiasi) dan diakhiri dalam batasan arah orientasi "sudut horisontal" antara -20° dan +20°."




'Sudut horisontal' yang dimaksud adalah sudut pada bidang imajiner mendatar (horisontal) sejajar dengan bidang permukaan air sungai di mana arah haluan (bow) kayak ketika front surfing atau back surfing ditetapkan sebagai titik 0°.

Sederhananya, loop hanya masuk hitungan kalau arah yang menjadi hadapan kita ketika memulai trik itu, kurang lebih, sama dengan yang kita hadapi ketika mengakhirinya. Kalaupun agak melenceng, masih dapat masuk hitungan kalau melencengnya tidak lebih dari 20° ke kiri atau 20° ke kanan relatif terhadap arah yang dihadapi ketika memulai trik itu.

Tapi "it doesn't have to be so complicated" kata Ricky Glaser. Tidak harus serumit itu, selama kau merasa senang dan menikmatinya. Kembali lagi pada fun factor yang menurut EJ adalah "biang kerok" utama evolusi kayak dan kayaking.



**

Kayak freestyle berkembang dan menjadi "sub-disiplin" dari whitewater kayaking (kayaking arus deras) beriringan dan terkait erat dengan proses evolusi bentuk dan desain kayak arus deras. Kayaker yang merasa agak bosan dengan sekadar mengarungi sungai, pada suatu ketika, mencoba bermain-main di suatu bagian sungai atau jeram tertentu (wave, hole atau eddyline) dan merasakan betapa menantang sekaligus menyenangkannya hal tersebut.

Ketika itu, kayak yang ada umumnya masih terbuat dari material komposit, semisal fiber glass, dan masih berbentuk "sangat" panjang (sekitar 4 meter atau lebih) sehingga gerakan trik yang memungkinkan untuk dilakukan masih sangat terbatas, mungkin, pada surfing, front ender, back ender dan pirouette saja. Demi memperluas kemungkinan gerakan yang bisa dilakukan, mereka pun berangan-angan menciptakan kayak yang jauh lebih pendek, maka kemudian lahirlah apa yang sekarang dikenal dengan kayak khusus jenis playboat.

Meski sudah menjadi "sub-disiplin" tersendiri, playboating atau freestyle kayaking masih sangat erat terhubung dengan whitewater kayaking secara umum. Berbagai gerakan dan manuver freestyle menjadi kepingan puzzle penting yang melengkapi skill kayaking arus deras tingkat lanjut untuk mengarungi sungai bertingkat kesulitan tinggi. Kemampuan melakukan manuver freestyle dasar semisal surfing di wave maupun hole atau endering adalah skill yang seringkali "menolong" kayaker arus deras dalam menghadapi hole ketika mengarungi sungai. Jika kita perhatikan, semua kayaker arus deras papan atas adalah juga seorang freestyle kayaker yang tidak "ecek-ecek."

Mengarungi jeram, pada prinsipnya, adalah mengenai bagaimana seorang kayaker mampu menguasai diri serta mengendalikan manuver kayak yang ditungganginya agar dapat beradaptasi terhadap tuntutan yang dihadirkan oleh bentukan jeram. Penguasaan diri dapat berupa kemampuan untuk tetap tenang, tidak panik, dan mengatasi emosi (umumnya rasa takut) yang dialami ketika menghadapi jeram secara positif, dan sebagainya. Kemampuan menguasai diri tersebut adalah pondasi penting untuk dapat mengendalikan manuver kayak di tengah-tengah "kekacauan" jeram. Seberapa tenang seorang kayaker ketika sedang dalam keadaan terbalik di jeram, misalnya, akan sangat berpengaruh terhadap seberapa besar kemungkinan dia berhasil melakukan eskimo roll.

Dengan demikian, maka playboating dapatlah dipandang sebagai sebuah metode khusus untuk bermain (karena memang menyenangkan) sekaligus melatih kemampuan "penguasaan diri dan pengendalian kayak" (exercising control) seorang kayaker dalam mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan situasi di jeram. Ketika terjebak hole, misalnya, kayaker yang terbiasa jungkir bolak-balik dan surfing ketika playboating, secara umum tentu akan merasa lebih tenang dan mudah menguasai diri dan kayaknya untuk kemudian melakukan manuver guna membebaskan diri dari jebakan tersebut.

Untuk dapat mengarungi sungai-sungai bertingkat kesulitan tinggi, bekal playboating skill saya rasa cukup-- bahkan mungkin sangat-- penting untuk dimiliki. Setidak-tidaknya, agar kita lebih tenang menghadapi jeram-jeram yang dengan mudah membuat kita pontang-panting dan terbolak-balik.

Kira-kira begitu sih.