Sebatang Melepaskan

dedaun kering
tergulung kertas putih
menjilat api

jemari layu
menjepit nasib kelam
di depan bibir

sehela panjang
nyala merah membara
menjaring hawa

segala sesak
terkepul dalam dada
membaur lalu

dalam darahku
terlarut air mata
mencari laut

di sudut kata
sembunyi mimpi-mimpi
yang terlupakan

di ujung mata
meleleh kata-kata
membasuh sepi

sunyi jiwaku
asap putih membumbung
menjadi kabut

yang tak terucap
selamanya terkubur
di dalam asbak

aku tertawa
merayakan hidupku
tanpa dirimu

Yogyakarta, 2 Juli 2020