Pages - Menu

Yang Terselip Di Antara Kata

Tentu, aku ingin engkau mencintaiku. Seandainya kita hanya boleh menginginkan satu hal saja dalam kehidupan ini, aku hanya ingin agar engkau mencintaiku.

Tetapi, harap engkau tahu, biarpun seandainya aku memiliki ramuan paling ajaib yang dapat membuatmu mencintaiku, takkan pernah aku menggunakannya. Lebih baik kutumpahkan ramuan itu ke selokan, biar ia menghilang dalam comberan. Daripada begitu, akan lebih baik bagiku bila engkau membenciku sepenuh hatimu saja, sebebas-bebasmu, semerdeka-merdekamu.

Karena, asal kau tahu saja, aku sudah terlanjur mencintaimu. Camkan ini. Aku mencintaimu. Bukan mencintai cintamu padaku. Aku mencintaimu, dan kurasa tiada yang kan dapat mengubah itu. Tidak diammu. Tidak pula, jika memang ada, kebencianmu kepadaku. Satu hal yang kupelajari dari hidup ini adalah mengenai kemerdekaan, kebebasan, dan aku tahu aku merdeka untuk mencintaimu. Tiada yang bisa kau lakukan untuk mengubah itu. Aku merdeka.

Sebagaimana aku juga tahu bahwa engkau bebas, engkau merdeka. Dan yang kuinginkan adalah engkau mencintaiku dalam kemerdekaan dan kebebasanmu. Tetapi tidak apa-apa, bila seandainya memang, engkau membenciku. Asalkan engkau melakukannya dengan sepenuh hati. Engkau merdeka untuk itu.

Sebab aku sudah terlanjur mencintaimu lebih dulu. Seperti aku mencintai bunga-bunga yang tumbuh liar di belantara. Seperti aku mencintai burung-burung yang terbang bebas di udara.

~

P.S.

tidak ada yang bisa kita lakukan terhadap cinta. apa yang kita lakukan, kita lakukan kepada diri kita masing-masing.

dan aku tahu bahwa benci itu fana, yang abadi adalah cinta.

___________________
10-12 Juli 2017