Pages - Menu

Untuk Yang Sudah Berarti

“Sekali berarti
sudah itu mati.”*

Apakah yang cukup berarti
pada hidup, ketika mati.

Tetapi tak mampu
kudengar jawabmu.

*

Engkau adalah bayang-bayang
yang semakin hitam dan kian memanjang,
menggapai hingga ke puncak gunung,
bahkan melampaui cakrawala paling ujung.

Sewaktu sore tiba mengantarkan gemerlap senja yang paling cemerlang
yang memang terlalu indah untuk tidak dipandang
dan memang terlalu sementara untuk sejenak saja berpaling
pada malam yang sebentar lagi pasti datang
dari balik cakrawala, dari balik puncak-puncak gunung.

Sementara aku masih tenggelam dalam buaian gelombang,
yang panjang kemerahan, yang pendek keunguan, yang berpadu menjadi lembayung,
engkau sudah lebih dulu berbalik pulang
meniti hitamnya bayang-bayang.

Sementara aku masih coba mencari
engkau sudah lebih dulu melampaui
“yang sekali berarti”

*

Nanti aku juga
akan menyusulmu ke sana.

Kita akan bertemu
pada ranah di mana gelombang terpendek dan terpanjang berpadu.


Jogjakarta, 26 Juli 2017 

____________________
Catatan
* : dari Sajak Diponegoro oleh Chairil Anwar