Akan tiba masa bagi setiap anak-anak untuk menuang mimpi-mimpinya ke dalam toples kaca,
menaruhnya di lemari.
Lalu ketika pemuda-pemuda beranjak dewasa,
mereka membuka kembali lemari itu.
Toples-toples kaca dipindahkan ke dalam peti,
lalu dikubur di bawah kaki gunung.
Orang-orang menepuk pundaknya, seolah memberi semangat, dan berbisik:
"Hidup tetap berlanjut meski tanpa mimpi-mimpi."
Ia berjalan tertunduk
matanya kosong