... dan Kamu
Senang sekali masih bisa melihatmu tersenyum
Senyummu adalah hari-hari musim panas
langit biru bersepuh awan tipis
tersapu angin ribuan daun gugur
membawa suara serangga dari pohon-pohon meranggas
tempat cicit burung kecil melompat
membelai udara dengan sayapnya yang kerdil
terbang untuk yang pertama kali
Senyummu adalah malam-malam musim panas
angkasa gemerlap bertabur jutaan bintang
buku terbuka bagi yang mampu membaca
rahasia semesta
guratan nasib dan masa depan
penuntun arah yang terseret gelombang
kanvas gelap bagi sang pemimpi
merangkai garis-garis dari waktu yang jauh berlalu
sebagai sketsa masa depan entah kapan
Matahari merah di garis cakrawala
semburat jingga dari punggung-punggung pegunungan
atau
Rembulan penuh
Senyummu masih seribu kali lebih ajaib dari itu semua.
[14/8/2014] [21/12/2014]