Pages - Menu

Free Man

Entah mengapa saya selalu teringat pada kutipan ini. Mereka orang-orang "gila" yang keren..

"A free man is someone who is true to himself.  Who follows his dreams and turn them into reality. You have to put fear  to one side, it will always be there, but you have to follow your path. It’s all possible if you put enough energy into it. A free man to me is someone who tries to make his dreams come true."

watch: http://vimeo.com/31241154

Flat


Flat. Mereka menyebutnya demikian. Ketika sungai mengalir tenang dan datar hampir tanpa riak, seperti kehidupan yang tenang. Tetapi kehidupan tenang selalu menimbulkan keresahan, sebab diam-diam kita mengharapkan sesuatu untuk ditangisi, untuk ditertawai, untuk dimaki-maki. Ketenangan membuat kita berpikir jauh, jauh sampai kita tak tahu bagaimana seharusnya pikiran itu berakhir. Kita menjumpai ketidakpastian, lalu kita takut. Bagaimana kita akan mengakhiri hidup ini? Apakah hidup benar-benar memiliki akhir? Bagaimana jika kehidupan itu sesungguhnya tak berujung-pangkal? Seperti lingkaran. Lalu untuk apa kita hidup? Dan ribuan pertanyaan datang bertubi-tubi seperti peluru, menembus jiwamu yang paling dalam. Satu-satunya cara untuk menghindari rasa sakit itu adalah dengan tidak membiarkan pikiran berjalan terlalu jauh di depan (atau di belakang). Pikiran kita harus tetap berada di sini, di sekitar kita. Paling jauh, ke tempat yang masih berada dalam jangkauan ego kita. Suapaya kita bisa selalu mengendalikannya, supaya kita bisa selalu melindunginya. Sebab itulah sebagian diri kita.

Jadi, orang-orang selalu merindukan kesibukan.. (begitukah?)