Gelap sembunyi di bawah bayang-bayang pohonan
Sepi menyendiri di dalam benakku
Sunyi bertapa di dalam hatiku
Kata-kata berguguran
jatuh dari pucuk kesadaran
terbuai dalam bisik rayuan
angin yang bercerita tentang lautan
Cahaya mengalir
menembus retak cakrawala pemahamanku
Wajahmu tergambar
di dinding-dinding ruang imajiner hatiku
Wajah yang tak pernah lagi dapat kuingat
namun selalu dapat kulihat
di relung jiwa setiap manusia
melalui sepasang jendela kaca
yang memantulkan bayangan dunia
Di hadapan kopi, antara tidur dan terjaga, di ujung suatu malam panjang.
Jogja, 18 Oktober 2018