Pages - Menu

kuburan sepi

...

dan di balik tumpukan bangkai kata-kata
terkuburlah sepi yang tak pernah mati
meski diberondong peluru-peluru bising
dari moncong-moncong peradaban
industri konsumsi informasi
yang tak mengenal batas.
meski ditikam beribu-ribu
belati berlumur racun
dari tangan-tangan biadab
para konglomerat serakah.
meski dihujani panah-panah api
kebencian yang terlepas dari jari-jari
manis janji-janji palsu para politisi.
meski terus dikebiri
dipenggal dan dimutilasi
dengan definisi-definisi sakral
kemudian diasingkan
dalam lembaran-lembaran kitab suci
yang dikunci dalam lemari-lemari besi
di bawah pengawasan kepala-kepala raksasa
para cerdikiawan berhati sempit.

sepi tak bisa dibungkam.
sepi tak dapat dibunuh dengan cara apapun,
meski masih mungkin bisa kau pungkiri
sampai nanti kau lelah sendiri
lalu sadar mesti kembali
ke dalam sepi
rumahmu yang sejati

dan dari kuburan-kuburan sepi
kata-kata mati, huruf-huruf mati
kelak akan tumbuh entah apa
yang baru kan bermakna
setelah habis kau sesapi
segala-galanya yang tak berarti

begitulah konon penciptaan puisi*

*(setidak-tidaknya yang satu ini)


Teluk Dalam, 25 November 2019