Pages - Menu

pulang

lembaran- lembaran kenangan
kupungut dari serakan bangkai waktu
kutempelkan pada dinding-dinding jalanan
dengan peluh, darah, dan air mataku

lalu aku berjalan pulang
kepadamu yang mengulurkan tangan
selalu, terpojok di sudut kota yang malang
tempat semua janji terlupakan
tenggelam di lubuk bayang-bayang

aku melangkah dengan kaki telanjang
tangan kosong, kepala kosong, hatiku kosong
bau mesiu bercampur debu di udara
suara desing peluru-peluru di udara

lalu ada koyak-moyak di dalam dada
tubuh rebah di atas tanah tinggal selongsong
kepadamu aku kembali tanpa membawa apa-apa
kecuali janji yang takkan rela lepas kupegang

Jogja, siang, 22 April 2018