Pages - Menu


Pernah kah kamu memejamkan mata lalu berada di tempat yang berbeda ketika kamu membukanya kembali? Pernah kah kamu berhenti melangkah dan waktu berhenti berjalan? Pernah kah kamu memperhatikan jarum jam dan berharap setiap detik adalah detik terakhir, bahwa ia tidak akan bergerak lagi setelah berhenti?

Tetapi setiap kali kamu membuka mata, kamu harus belajar menerima bahwa terkadang kenyataan itu pahit. Setiap kali kamu menoleh pada jam dinding, kamu tahu bahwa waktu adalah ilusi yang menempel di belakang kepalamu. Di antara waktu dan kenyataan, sebuah ruang kosong. Pernah kah kamu membiarkannya tetap kosong?

Ketika kamu berhenti berharap.

Ruang


Sebuah ruang
Andaikan di tengah ruang itu setitik sumber cahaya bersinar ke segala arah
Dan seluruh ruang itu akan terang
Andaikan kamu berada di dalamnya
Dan akan kamu tenemukan dirimu bersama kegelapan bernama bayang-bayang

Kecuali seluruh ruang itu memancarkan cahaya, atau dirimu memancarkan cahaya
Kamu akan selalu ditemani bayang-bayang

Sebuah ruang
Tanpa cahaya
Tak kan ada apa-apa
Kecuali khayalan