Pages - Menu

Di Dunia Tanpa Batas



Ini dunia yang terbuka lebar, sangat lebar
Di mana-mana ada jendela, di setiap sudut terdapat pintu
Kita boleh menengok lewat jendela kapan saja, dan melihat dunia yang benar-benar berbeda
Kita bisa memasuki pintu mana saja, lalu dalam sekejap sudah berada di dunia yang benar-benar berbeda. Seperti "pintu ke mana saja" punya Doraemon itu...

Ketika berada di sini, kita tidak benar-benar ada di sini
Kita bisa berada di sana, tetapi juga tidak benar-benar ada di sana

Di mana kah kita sebenarnya?

Kita perlu bertanya, paling tidak pada diri kita sendiri

[]

Begitu mudah melihat ke luar. Jendela-jendela tidak pernah tertutup, pitu-pintu tak pernah terkunci
Dan mungkin kita jadi lupa melihat ke dalam
Setiap kali ada masalah di dalam sini, kita melihat ke luar. Berbagai dunia di luar sana yang sepertinya lebih damai, lebih menyenangkan daripada di sini. Tinggal membuka pintu, lalu masalah di sini menjadi masalah di sana. Tak perlu begitu dipikirkan. Sekarang kita di sini, masalah itu di sana

Tetapi di mana kah kita sebenarnya?

Sekali-sekali, sebaiknya kita bertanya pada diri sendiri...

[]

Di mana kah diri kita?
Jangan-jangan kita lupa di mana menaruhnya
Mungkin kita harus mengumpulkan lagi, fragmen-fragmen yang berserakan di berbagai tempat, di banyak dunia

Siapakah kita?

[]

Kita mungkin sudah tersesat jauh di belantara dunia
Bukan siapa-siapa
Tidak di mana-mana
Bagai perahu yang mengambang tak tentu di tengah samudera. Tanpa layar, tanpa kemudi, tanpa nahkoda, tanpa kompas, tanpa peta. Semetara langit mendung menyembunyikan bintang-bintang (tetapi sebenarnya kita juga tak tahu bagaimana membaca bintang)

[]

Di samudera itu ribuan kapal mengambang. Terombang-ambing gelombang. Tetapi masing-masing kapal kesepian, sendirian.


-- Jogja, 2014/08/28, 07:50 pagi --