Pages - Menu

Tiada

Tahukah apa yang dibisikkan malam?
Hujan
Melalui sela-sela pintu dan jendela yang tertutup
Menahanku di antara kantuk dan terjaga
Di antara hari kemarin dan hari esok
Di antara kenangan dan harapan
Dalam ketidakpastian

Tahukah apa yang dibisikkan hujan?
Dingin
Seperti waktu yang berlalu
Setiap kali kucoba memejamkan mata dan terbangun kembali
Hanya untuk mendapati bayangmu yang tak nyata
Mengingat seyumanmu yang terlupa
Mendapati diriku sendiri
Dalam sunyi

Tahukah apa yang dibisikkan sunyi?
Tiada
Hanya detik jam dinding yang dengan sabar menunjukkan waktu yang berjalan
Hanya titik gerimis yang tak reda sepanjang malam
Hanya desah nafas yang coba mencapai irama keteraturan
Sementara aku
Masih terjaga

Insanity



Tahu kah seperti apa rasanya tersesat dalam pemikiranmu sendiri?
Seperti menemukan bahwa tak ada kebenaran sejati di dunia ini, dan itu juga berlaku pada pernyataan itu sendiri. Rasanya seperti tiba-tiba kau terjatuh dalam ruang kosong tanpa batas. Terjatuh, tetapi tak tahu ke arah mana. Dan apakah kau akan sampai di ujung jatuhmu atau tidak.
Seperti kehilangan tempat berpijak bagi pikiranmu, dan segalanya runtuh. Yang kau inginkan hanyalah tertidur. Mengesampingkan segala rasionalitas dan realitas.
Tidur.
Dengan pikiran yang kosong.

*ilustrasi: kyouhaku.deviantart.com