Pages - Menu

Petualangan di Belantara Kemungkinan

Yang kulihat, Kawan, adalah bahwa hidup yang tanpa tujuan adalah hidup yang membosankan. Dan mereka yang hidupnya membosankan adalah orang-orang yang berpeluang besar melakukan bunuh diri.

*

Apa yang membuat Kita bertahan hidup hari ini, adalah harapan bahwa esok hari masih ada sesuatu yang pantas Kita alami. Masih ada kemungkinan terjadi peristiwa menakjubkan dalam hidup kita. Dan untuk itu, sebuah perjuangan untuk bertahan hidup adalah harga yang pantas.

Jadi, seandainya Kau bertanya padaku; “Apa yang membuatmu bertahan hidup?” Akan kujawab; “Harapan akan masa depan, dan kemungkinan terwujudnya.”

Sebuah harapan yang tidak mungkin adalah racun bagi pikiranmu. Ia akan menyebar, dan mematikan daya pikirmu. Lalu menjalar ke seluruh tubuhmu, dan perlahan-lahan membunuhmu dengan cara yang paling mengerikan. Mati seorang diri, dalam kegelapan.

Harapan dan kemungkinan ini, bukanlah produk sebuah pemikiran logis maupun hasil penerapan metode-metode statistika terhadap realitas yang terkuantifikasi, melainkan sesuatu yang muncul dan tumbuh dari dalam jiwa manusia secara utuh. Mungkin merupakan bawaan sejak lahir. Mungkin, adalah warisan ilahi.

Jadi ketika kau punya harapan mengenai sesuatu yang menurut orang lain adalah mustahil dan menurut pemikiran ilmiah adalah tidak mungkin, tetapi selama di dalam dirimu sendiri kau mempercayai harapan itu, maka itu berarti kau masih melihat kemungkinan terwujudnya. Dan itu, akan membuatmu berusaha bertahan hidup.

Dalam perihal ini, kemungkinan dan ketidak mungkinan bukan berada pada satu garis kontinum, tetapi merupakan dua hal yang diskrit. Dan keduanya bersifat subyektif. Kemungkinan sekecil apa pun, bisa memupuk harapan, dan ketidak mungkinan adalah yang meracuni harapan itu.

Sayangnya, walaupun kemungkinan dan ketidak mungkinan adalah dua hal diskrit, pikiran kita sering kali mencampur adukkan keduanya dan menciptakan area spektrum yang terlihat solah-olah kontinum di antaranya, sehingga bisa saja kita terjebak dalam suatu pergulatan batin.

*

Apa yang Kita harapkan, adalah tujuan hidup Kita. Kita bisa saja memiliki banyak harapan, dan selama harapan-harapan itu itu tidak saling bertentangan, tidak perlu ada masalah.

Harapan-harapan ini mengarahkan hidup kita, tetapi tidak pernah mengurangi peluang terjadinya berbagai hal. Maka bisa saja kau tidak mencapai apa yang telah kau harapkan, dan hal ini sering menimbulkan masalah.

Bagiku, Kau boleh saja menetapkan harapan-harapan dan hidup untuk mewujudkannya, tetapi jangan pernah menaruh hidupmu sepenuhnya pada harapan itu, sebab hal tersebut dapat menjadi jerat dalam perjalanan kehidupanmu. Begitu Kau terjerat, habislah kebebasanmu. Kau akan menghabiskan sisa hidupmu dengan belenggu, sementara harapan itu menjadi tiang siksaanmu.

Ada yang bilang, “Berharaplah untuk yang terbaik, bersiaplah untuk yang terburuk.” Dan biar kutambahkan, “Di antaranya, adalah petualangan di belantara kemungkinan…”