Pages - Menu

Mengubur Mimpi

Akan tiba masa bagi setiap anak-anak untuk menuang mimpi-mimpinya ke dalam toples kaca,
menaruhnya di lemari.
Lalu ketika pemuda-pemuda beranjak dewasa,
mereka membuka kembali lemari itu.
Toples-toples kaca dipindahkan ke dalam peti,
lalu dikubur di bawah kaki gunung.
Orang-orang menepuk pundaknya, seolah memberi semangat, dan berbisik:
"Hidup tetap berlanjut meski tanpa mimpi-mimpi."
Ia berjalan tertunduk
matanya kosong

Menunggu

Seperti batu di tepi sungai
diam tak bergeming
walau terik matahari
atau deras hujan
atau gemercik air mengalir
menggodanya untuk beranjak

Aku duduk di atas batu
menyaksikan waktu mengalir
dalam setiap partikel air sungai;
yang beriak,
yang tenang,
yang berpusar,
yang terpercik,
tetapi tak pernah berhenti barang sejenak.

Aku dan batu bersahabat
bercengkerama dalam diam

Suatu saat batu mungkin bakal habis tergerus
air yang tak pernah berhenti mengalir.
Suatu saat aku mungkin bakal hilang tertelan
waktu yang tak pernah puas melahap
kala demi kala semesta.

Aku menunggu


[08:05]